Di era globalisasi ini, kerja keras sering dianggap sebagai kunci kesuksesan. Namun, ada beberapa negara yang menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang bukan selalu solusi terbaik. Meskipun demikian, mari kita lihat daftar negara dengan jam kerja terpanjang di dunia. Berikut ini adalah 5 negara yang masuk dalam kategori tersebut, seperti yang dirangkum dari jurnalindo.com.
1. Bhutan
Siapa sangka Bhutan, negara kecil di pegunungan Himalaya, menjadi negara dengan jam kerja terpanjang di dunia? Meski terkenal dengan filosofi “Gross National Happiness” (GNH), yang lebih memprioritaskan kebahagiaan daripada pertumbuhan ekonomi, nyatanya banyak warganya yang bekerja lebih dari 2.200 jam per tahun. Ini disebabkan oleh struktur ekonomi yang masih berkembang dan kebutuhan untuk mengejar kemajuan. Para pekerja di Bhutan sering kali merasa tertekan untuk mencapai target dan memenuhi ekspektasi yang ada, sehingga mereka rela menghabiskan waktu lebih untuk bekerja.
2. Uni Emirat Arab (UEA)
Uni Emirat Arab adalah negara dengan ekonomi yang sangat maju berkat minyak dan sektor pariwisatanya. Di UEA, rata-rata jam kerja bisa mencapai 2.500 jam per tahun. Meskipun pemerintah mendorong keseimbangan kerja-hidup, banyak pekerja yang terjebak dalam rutinitas kerja yang panjang, terutama di sektor konstruksi dan layanan. Namun, UEA juga menawarkan banyak insentif dan fasilitas menarik bagi para pekerja, sehingga meskipun jam kerja panjang, banyak yang tetap betah.
3. Malaysia
Malaysia juga masuk dalam daftar ini dengan jam kerja yang cukup tinggi, sekitar 2.300 jam per tahun. Pertumbuhan pesat di berbagai sektor, seperti industri dan teknologi, mendorong banyak pekerja untuk berusaha lebih keras. Selain itu, budaya kerja yang kompetitif dan aspirasi untuk mencapai kesuksesan membuat jam kerja menjadi lebih panjang. Namun, pemerintah Malaysia mulai mengampanyekan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
4. Singapura
Singapura dikenal sebagai salah satu pusat bisnis terbesar di Asia. Di negara ini, jam kerja rata-rata mencapai sekitar 2.400 jam per tahun. Meskipun efisiensi dan produktivitas adalah kunci kesuksesan di Singapura, tekanan untuk selalu bekerja keras seringkali membuat pekerja merasa kelelahan. Pemerintah Singapura telah berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengimplementasikan kebijakan kerja fleksibel dan mendorong perusahaan untuk memberikan waktu luang yang lebih banyak kepada karyawan.
5. Hong Kong
Hong Kong, pusat keuangan internasional, juga memiliki jam kerja yang sangat panjang, dengan rata-rata mencapai 2.300 jam per tahun. Banyak pekerja di Hong Kong menghadapi beban kerja yang berat, terutama di sektor finansial dan layanan. Meskipun ada banyak peluang karir, budaya kerja yang menuntut sering kali mengakibatkan stres dan kelelahan. Beberapa perusahaan di Hong Kong mulai menyadari pentingnya kesejahteraan karyawan dan berusaha untuk menerapkan program yang mendukung keseimbangan hidup dan kerja.
Jam kerja yang panjang memang bisa mencerminkan dedikasi dan komitmen terhadap pekerjaan, tetapi itu juga bisa berakibat negatif bagi kesehatan mental dan fisik pekerja. Di negara-negara seperti Bhutan, UEA, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, meskipun ada keinginan untuk mencapai kesuksesan, penting untuk diingat bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan produktivitas yang berkelanjutan.
Setiap negara memiliki alasan tersendiri untuk tingkat jam kerja yang tinggi, dan perubahan menuju keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik mulai diperhatikan oleh banyak pemerintah. Semoga di masa depan, semakin banyak negara yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan kesejahteraan warganya.